Dampak Body Shaming Pada Citra Diri Remaja perempuan ( bekti pratama.sikom)
Kecantikan Pada Definisi Kekinian Selalu Digambarkan Dengan Bentuk Fisik Yang Menarik Dan Ideal. Anggapan Ini Tidak Hanya Bagi Perempuan Namun Juga Pada Laki-Laki. Akan Tetapi Seiring Berjalannya Perkembangan Teknologi Dan Globalisasi Ikut Dalam Membentuk Standar-Standar Yang Mengerucut Dan Dianggap Cantik Oleh Masyarakat . Setiap Negara Memiliki Pandangan Yang Berbeda-Beda Pada Standar Kecantikan. Standar Kecantikan Di Indonesia Yang Berkembang Meliputi Bentuk Fisik Yang Ideal Dan Adanya Keserasian Antara Berat Badan Dan Tinggi Badan Yang Mana Digambarkan Dengan Bentuk Tubuh Yang Cenderung Kurus, Berlekuk, Kuat, Dan Sehat Sedangkan Laki-Laki Memiliki Bentuk Tubuh Yang Berotot, Ramping, Dan Sehat .
Standar kecantikan wanita Jepang adalah memiliki gigi gingsul. gigi gingsul atau taring yang mencuat keluar saat tersenyum merupakan gambaran wanita yang polos dan imut. Orang Jepang percaya bahwa gigi gingsul adalah simbol kecantikan alami dan masa muda. Tandar kecantikan negara M yanmar. Bagi orang Kayan yang tinggal di Myanmar, leher panjang dianggap sebagai simbol kesejahteraan dan kecantikan. Itulah sebabnya gadis-gadis lokal memakai kalung kuningan di leher mereka sejak usia 5 tahun. Gadis Myanmar memasangkan 6 cincin di leher mereka dan kemudian bertambah satu setiap tahun. Gadis Myanmar akan berhenti menambahkannya setelah menikah. Berebedanya standar kecantikan dari setiap individu memiliki dampak yang baik maupun buruk setiap individu dilahirkan dengan kondisi bentuk fisik dan tubuh yang berbeda-beda.sehingga muncul istilah body shamming
Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. perilaku ini sama saja dengan tindakan bullying. Alasan orang yang melakukan body shaming beragam, mulai dari ingin mencairkan suasana, menyalakan gelak tawa, iseng belaka, hingga memang ingin menghina. Meski acap kali diutarakan sebagai bentuk perhatian Tidak heran, kata-kata seperti ini lebih sering membuat penerimanya sakit hati daripada merasa diperhatikan.
penelitian menunjukkan bahwa korban yang mengalami body shaming merasa kurang percaya diri, terkadang perlakuan itu membuat mereka suka membandingkan dirinya dengan orangnya, adanya perasaan malu, stress dan tertekan. bahwa adanya hubungan antara body shaming pada self confidence remaja yang dari adanya dampak body shaming yang didapatkan oleh korban dapat berpengaruh pada kondisi mental akibat adanya komentar buruk seputar bentuk fisik dan tubuh korban yang akhirnya memicu rasa percaya diri korban yaang terganggu. Selain itu body shaming menimbulkan dampak bagi korban terhadap rasa percaya diri yang rendah, merasa tidak aman, malu, hingga berupaya untuk menjadi ideal
body shaming memberikan pengaruh pada citra diri remaja baik secara negatif maupun positif. Citra diri ( self image ) merupakan suatu penilaian terhadap diri sendiri dengan memberikan nilai yang berarti bagi dirinya sendiri Citra diri dinyatakan sebagai suatu gambaran atau pandangan yang dimiliki seseorang terhadap dirinya sendiri yang dapat berpengaruh pada pola pikir, pola tingkah laku, serta hubungan antar individu dalam sehari-hari. Selain itu citra diri dapat dikatakan sebagai sikap individu yang baik mendukung atau diri sebagaimana dirinya memandang tubuhnya sendiri yang meliputi ukuran, bentuk, penampilan, potensi, serta persepsi perasaan.
Citra diri positif dan citra diri negatif. Citra diri positif yang dialami korban body shaming dapat dilihat dengan menjadi perlakuan body shaming tersebut sebagai motivasi untuk belajar menerima atas kekurangan atas bentuk tubuh dan penampilan fisik dan sikap selalu bersyukur atas keadaan dirinya. Sementara pada citra diri negatif, body shaming menjadikan korban merasakan perasaan tidak percaya diri. atas bentuk fisik dan penampilan dirinya, membuat ia merasa takut,dan khawatir dalam mengekspresikan dirinya.
Write a comment