Siswa SMP Witama meraih Medali Emas OSN Matematika tingkat Nasional

Posted by Beni Arriyanto

CONGRATULATION!!!
RYAN JUSTYN
atas prestasi ananda dalam meraih MEDALI EMAS di ajang OSN MATEMATIKA SMP Tingkat NASIONAL 2019.

Rasa bangga dan syukur tak terkira atas prestasi ini ...
Terima kasih atas dukungan dan doa dari orangtua, guru dan keluarga besar Witama School.

Doa terbaik untuk putra-putri Witama School ... semoga Witama School terus mampu mengantarkan putra-putrinya untuk meraih prestasi-prestasi terbaiknya. Aamiin ...

Event Terbaru Witama School: Witama Cup Championship 2019 Akan Segera Dimulai !

Posted on Februari 16, 2019 by tommy rizky

WITAMA SENIOR HIGH SCHOOL PROUDLY PRESENTS WITAMA CUP CHAMPIONSHIP III

 

Come and join us on :
📍Basketball 3x3 competition
📍E-Sport (PUBG Mobile Tournament)

 

Will be held on :
Date : March 1-10, 2019
Place : Witama School (St. Tanjung Datuk, 339)

 

Registration fee :
💰Basketball 3x3 competition (Grade 7, 8, 10, 11)
IDR 200.000,- /team
💰E-Sport (Grade 7, 8, 9, 10, 11)
IDR 100.000,- /team

 

Scale : Riau Province


For further information please contact us through these accounts below :
📲Evan Tjoa (08126816888) (Line : evantjoaa)
📲Chyntia (081287620543)
📲Felice (081224157322)
📲Hansen (087730652585)


Witama School Mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2570

Posted on Februari 10, 2019 by tommy rizky

Kami dari Guru, Staff dan Admin Serta Kepala Yayasan Witama Penerus Bangsa mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek 2570, Gong Xi Fat Chai !

 

Semoga di Tahun Babi Tanah ini, diberikan berkah yang berlimpah serta di beri kesehatan untuk pada kepada seluruh Pembaca yang merayakan. 

 

"GONG XI FAT CHAI, XIN NIAN KHUAI LE"


Siswa Siswi SD dan SMP Witama Mendapatkan Juara Dalam Olimpiade Matematika Universitas Riau 2019

Posted on Februari 9, 2019 by tommy rizky

Beberapa waktu yang lalu,SD dan SMP Witama Nasional Plus mengikuti Olimpiade Matematika yang diadakan di Universitas Riau. Berikut hasil yang di peroleh oleh SD dan SMP Witama:


* Kategori IMC (Individual Math Competition).
Ryan Justyn, Kelas 8 SMP, (Juara 1 Tingkat SMP) sekaligus The Best Exploration 👏👏
Angki Akdi Putrakelana, Kelas 9 SMP (Juara Harapan 1 Tingkat SMA👏👏
Caylin Milfia,Kelas 5 SD, (Juara Harapan 3 Tingkat SD Se-Provinsi Riau)

*Kategori CMC (Complex Math Competition).
Tim SMP Witama (Ryan Justyn, Reynard Fitzgerald dan Egnes Margaretha Wu) Meraih Juara Harapan 1 


Siswa Siswi SD Witama Nasional Plus Mendapatkan Juara Dalam Olimpiade Matematika Se-Riau

Posted on Februari 9, 2019 by tommy rizky

Siswa-siswi SD Witama Nasional Plus berhasil mendapatkan juara dalam pagelaran Olimpiade Matematika ke 11 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika UIN Suska Pekanbaru 

 

Hasil Olimpiade adalah sebagai berikut: 
* Olimpiade Matematika:
- Juara 2 = Calvin Mu
- Juara Harapan 3 = Caylin Milfia

* Musikalisasi Puisi Matematika:
- Juara 2 = SD Witama Nasional Plus

 

Hasil ini merupakan hasil yang sangat membanggakan karena olimpiade ini diikuti oleh seluruh sekolah seprovinsi Riau.


Siswa SMP Witama Nasional Plus Meraih Juara Dalam Olimpiade Matematika dan Fisika

Posted on January 26, 2019 by tommy rizky


Siswa SD Witama Nasional Plus Meraih Juara 3 Lomba Rangking 1 Dalam Acara Toyota Expo 2019

Posted on January 26, 2019 by tommy rizky

Salah satu siswa SD Witama Nasional Plus, Wisely Morios, meraih juara 3 lomba rangking 1 dalam acara Toyota Expo 2019. Acara tersebut dilaksanakan di SKA Mall Pekanbaru.

 

Acara rangking 1 ini diikuti oleh siswa SD se-kota Pekanbaru.

 

"Saya  tidak menyangka bakal mendapatkan juara 3",  kata Wisely saat ditanya oleh guru.

 

Dengan juaranya siswa SD Witama Nasional Plus dalam pagelaran tersebut, menambah rentetan prestasi dari Sekolah Witama. (TR)


Siswi SD Witama Nasional Plus Meraih Juara 1 Kategori Top Model Dalam Acara Metta Permadhis 2019

Posted on January 13, by tommyrizky

Salah satu siswi SD Witama Nasional Plus yaitu Cathryne Pardede mendapatkan Juara 1 dalam acara Metta Permadhis 2019 yang diadakan pada tanggal 12 hingga 13 Januari di Living World Pekanbaru. Kegiatan ini diselenggarakan pleh Permadhis Politeknik Caltek Riau dan merupakan agenda tahunan mereka. Selain itu, dalam kegiatan tersebut juga diselenggarakan kegiatan menyanyi dan donor darah bersama.

 

"Saya merasa senang mendapatkan juara dalam acara Metta Permadhis ini." ujar Cathryne setelah mendapatkan juara.

 

Dengan juaranya Cathryne, diharapkan semakin banyak siswa/siswi Witama School yang mampu menunjukan prestasi diri di dalam berbagai bidang.(TR)


Witama Career Opportunity

Posted on  January 9, 2019 by tommy rizky

Yayasan Witama Penerus Bangsa, yang bergerak di bidang pendidikan di Pekanbaru membutuhkan tenaga profesional untuk mengisi beberapa posisi dibawah ini:

 

1. Guru Olahraga

Persyaratan:

  • Laki - laki
  • Berlatar pendidikan S1 PJOK
  • Memiliki IPK 3.00 dengan skala 4.00
  • Mampu bekerja sama dengan tim
  • Tekun, jujur dan bekerja keras
  • Bersedia ditempatkan di berbagai unit (SD, SMP, SMA)
  • Fresh graduate dipersilakan untuk melamar
  • Memiliki kemampuan untuk melatih basket (memiliki pengalaman melatih basket)
  • Bersedia untuk tidak menikah selama masa training (bagi yang belum menikah)

2. Guru PAUD

Persyaratan:

  • Perempuan
  • Berlatar pendidikan S1 PAUD
  • Memiliki IPK 3.00 dengan skala 4.00
  • Mampu berbahasa Inggris baik (melampirkan sertifikat TOEFL pada saat melamar)
  • Menyukai anak - anak
  • Bersedia tidak menikah selama masa training (bagi yang belum menikah)
  • Fresh Graduate dipersilahkan untuk melamar

Kirim surat lamaran lengkap dengan dokumen pendukung langsung ke Witama School, Jalan Tanjung Datuk Nomor 399, Kecamatan LimaPuluh, Pekanbaru.

Lamaran akan ditutup terhitung seminggu setelah artikel ini di posting.

Email : sampesamosir@yahoo.com

Contact Person : 0823-8823-3377 (Jam Kerja)


Talent's Scout Witama School 2018

Posted December 21, 2018 by tommy rizky

Witama Talent's Scout merupakan kegiatan tahunan dari Sekolah Witama yang digunakan sebagai ajang untuk menunjukan potensi diri dari siswa siswi Sekolah Witama Nasional Plus. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh jenjang mulai dari PG hingga SMA. Antusiasme yang sangat besar terlihat dari seluruh peserta Talent's Scout Witama.

 

"Saya sangat bangga melihat antusiasme dan kreatifitas dari siswa siswi Witama School." ujar Kepala Yayasan Witama Penerus Bangsa, Erna Wilianti, S.H.

 

"Saya berharap mereka dapat mengembangkan potensi diri dan memiliki keberanian untuk menampilkannya dimuka umum," lanjutnya.

 

Untuk Talent's Scout 2018 ini sendiri bertemakan "Embrance Yourself by Talent" yang berlangsung pada tanggal 14 Desember 2018 sekaligus menyambut penutupan Semester 1 dan juga menyambut Natal dan Tahun Baru.


Pelajar SMP WITAMA Juara 3 OSN Matematika

Prestasi membanggakan ditorehkan pelajar SMP WITAMA Nasional Plus, Fredy Lawrence, pelajar kelas VII B ini meraih juara 3 Olimpiade Sains Nasional (OSN) Matematika tingkat SMP se - Kota Pekanbaru yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru 1-3 April 2016.

Kepala SMP WITAMA Nasional Plus Mrs Santi Natalia, S.Pd. didampingi Wakil Kepala Fakhrudin Ali Ahmad, S.Pd. dan guru Pembimbing Rudi mengapresiasi atas prestasi yang diraih peserta didiknya tersebut.

Apalagi OSN diikuti Pelajar SMP se Kota Pekanbaru, tentunya menjadi kebanggaan tersendiri bagi pelajar berprestasi dan pihak sekolah.

"Kami bersyukur atas pencapaian prestasi yang luar biasa. Mudah - mudahan dapat memotivasi pelajar lainnya untuk bisa mengukir prestasi baik dalam akademis maupun non-akademis" Ujar Mrs Santi.

Untuk Mengantarkan Fredy menjadi Juara OSN, pihak sekolah sejak awal tahun ajaran sudah melakukan berbagai persiapan dan pembinaan. Pelajar yang tergabung dalam club Matematika diberikan Modul soal Khusus.

"Kami siapkan guru pembimbing yang siap dilatih dan membimbing. akhirnya kerja keras tersebur berbuah manis dengan prestasi ini"

atas prestasi itu, Fredy Lawrence akan berjuang untuk seleksi OSN tingkat Provonsi.

 

berbagai persiapan pun akan dilakukan agar pelajarnya tersebut dapat mengukir prestasi ke jengang lebih tinggi.


SMA WITAMA Juara Terbaik Kedua Toefl Competition

Kabar Gembira lagi untuk keluarga besar sekolah WITAMA, khusus SMA WITAMA Pekanbaru Jalan Tanjung Datuk Ujung Tanjung Rhu. Baru-baru ini, SMA yang berada di bawah yayasan WITAMA Penerus Bangsa meraih prestasi di tingkat sumatera. Prestasi tersebut adalah, meraih juara terbaik kedua TOEFL Competition dalam even English Olympiade 2016 yang ditaja oleh Universitas RIAU.

Prestasi yang telah mengharumkan nama SMA WITAMA Pekanbaru tersebut merupakan sumbangan prestasi yang diberikan oleh siswa terbaik sekolah WITAMA, Sigmund Chianasta Kelas X.

Ketua Yayasan Witama Penerus Bangsa Erna Wilianti, S.H bersama Guru Pembimbing Mrs Gita Cipta Pradipta, B.Sc,MM. Mengungkapkan kebanggaan terhadap prestasi yang diraih oleh siswa terbaiknya tersebut.

Apalagi dikatakan Ketua Yayasan, prestasi terbaru lainnya juga telah diraih oleh Sigmiund Chianasta dan siswa lainnya dalam even yang berbeda.

Diantaranya meraih juara Empat prestasi yaitu Juara Tiga Presentation, Jura Dua Writing Test, Juara Satu Puisi, dan Juara Harapan Dua News Casting.

Keempat prestasi tersebut yang disebutkan tersebut merupakan even yang ditaja oleh SMA Santa Maria Pekanbaru yang bertajuk SMAYAVA.

"Ini bukti Bahwa SMA WITAMA tidak hanya unggul dibidang Non Akademik saja, tetapi juga unggul dalam prestasi bidang akademik seperti lomba- yang diikuti baru-baru ini" Ujar Kepala Yayasan Erna Wilianti.

 


MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA KURIKULUM MERDEKA DI SMA WITAMA SRIKANDI

MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA KURIKULUM MERDEKA DI SMA WITAMA SRIKANDI

  Witama School Srikandi, Pekanbaru – Kamis, 09/11/2023. - Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kemendikbud sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024, bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

 

Melalui Profil Pelajar Pancasila yang ada pada Kurikulum Merdeka peserta didik diharapkan memiliki karakter dan kompetensi yang sesuai berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila. Profil pelajar Pancasila dibangun melalui berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, termasuk budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam budaya sekolah, ada enam dimensi profil ini diintegrasikan sesuai dengan karakteristik sekolah seperti, kebijakan, pola interaksi, dan norma yang berlaku. Sedangkan, dalam pembelajaran intrakurikuler, capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran mencakup semua elemen.

Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu, 

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Pada elemen ini peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2) Berkebinekaan global. SMA Witama Srikandi memiliki multi agama, budaya dan RAS. Peserta didik SMA Witama diharapkan mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

3) Bergotong royong. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4) Mandiri. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

5) Bernalar kritis. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6) Kreatif. Peserta didik yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

 

 

 

 

 

SMAS Witama Srikandi merupakan sekolah yang berprestasi, berkualitas dan memiliki multi agama (Islam, Kristen, dan Budha), budaya, dan Ras.  Namun tetap saling menghargai, menghormati dan memiliki sikap toleransi yang tinggi.  Bahkan untuk pendidikan agama setiap peserta didik diberikan jam tambahan untuk memperdalam dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing yaitu Religion Club (RC) yang diadakan setiap hari jumat. Di bawah bimbingan guru agama setiap peserta didik beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

 

Selain itu SMA Witama memiliki dua kurikulum yakni kurikulum Nasional dan Cambridge serta wajib menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan sekolah (no english no service). Selain itu SMA Witama Srikandi juga mempelajari Bahasa Mandarin, Jepang, korea dan Prancis. Kurikulum Cambridge adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education. Tujuan adanya kurikulum ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik lebih kritis dan kreatif. Kurikulum internasional ini memiliki pondasi kokoh dalam membantu peserta didik mengembangkan potensi unik mereka masing-masing. SMA Witama Srikandi merupakan salah satu sekolah nasional plus yang kaya akan keberagaman. Sedangkan untuk kurikulum nasional sudah menggunakan kurikulum merdeka sejak tahun 2022. Untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik di kurikulum merdeka dikenal  dengan istilah "Profil Pelajar Pancasila".

 

Salah satu guru SMA Witama Srikandi Ibu Imelda Fitri, M. Pd., menjelaskan bahwa Implementasi profil pelajar pancasila dapat dikembangkan melalui pembelajaran kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas. Pelaksanaan kokurikuler dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penguatan pendidikan karakter pada peserta didik. Dalam pembelajaran kokurikuler, dimensi profil dipilih sebagai tujuan dan capaian dalam kegiatan projek atau P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dijalankan, serta menjadi dasar pelaksanaan asesmen proyek. Sementara dalam pembelajaran ekstrakurikuler, enam dimensi ini diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat peserta didik seperti seni, olahraga dan lainya.

 

Dengan implementasi dan pemahaman yang baik tentang Profil Pelajar Pancasila, kepala sekolah SMA Witama Nasional Plus Srikandi Ibu Rosmeita Marsaulina Hutabarat, S. Pd., berharap peserta didik SMA Witama Srikandi sebagai generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkebinekaan. Selain itu, peserta didik juga diharapkan memiliki kemandirian, kemampuan bergotong-royong, keterampilan berpikir kritis, dan daya kreasi yang tinggi untuk membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia nantinya. Semoga dengan adanya budaya positif melalui implementasi profil pelajar pancasila peserta didik SMA Witama Nasional Plus Srikandi tidak saja kreatif, aktif, dan cerdas secara kognitif tetapi juga memilki karakter yang baik. (Imelda Fitri, M. Pd.)

 

DAMPAK BODY SHAMING PADA CITRA DIRI REMAJA PEREMPUAN

Dampak Body Shaming  Pada Citra Diri Remaja perempuan ( bekti pratama.sikom)

 

Kecantikan Pada Definisi Kekinian Selalu Digambarkan Dengan Bentuk Fisik Yang Menarik Dan Ideal. Anggapan Ini Tidak Hanya Bagi  Perempuan   Namun   Juga   Pada   Laki-Laki.   Akan   Tetapi   Seiring   Berjalannya   Perkembangan   Teknologi   Dan   Globalisasi Ikut  Dalam   Membentuk   Standar-Standar   Yang   Mengerucut   Dan   Dianggap   Cantik   Oleh   Masyarakat . Setiap Negara Memiliki Pandangan Yang Berbeda-Beda Pada Standar Kecantikan. Standar Kecantikan Di Indonesia Yang   Berkembang   Meliputi   Bentuk   Fisik   Yang   Ideal   Dan   Adanya   Keserasian   Antara   Berat   Badan   Dan   Tinggi   Badan   Yang Mana Digambarkan Dengan Bentuk Tubuh Yang Cenderung Kurus, Berlekuk, Kuat, Dan Sehat Sedangkan Laki-Laki Memiliki Bentuk   Tubuh Yang Berotot,   Ramping,   Dan   Sehat .

 

Standar kecantikan wanita Jepang adalah memiliki gigi gingsul. gigi gingsul atau taring yang mencuat keluar saat tersenyum merupakan gambaran wanita yang polos dan imut. Orang Jepang percaya bahwa gigi gingsul adalah simbol kecantikan alami dan masa muda. Tandar kecantikan negara  M yanmar. Bagi orang Kayan yang tinggal di Myanmar, leher panjang dianggap sebagai simbol kesejahteraan dan kecantikan. Itulah sebabnya gadis-gadis lokal memakai kalung kuningan di leher mereka sejak usia 5 tahun. Gadis Myanmar memasangkan 6 cincin di leher mereka dan kemudian bertambah satu setiap tahun. Gadis Myanmar akan berhenti menambahkannya setelah menikah. Berebedanya standar kecantikan dari setiap individu memiliki dampak yang baik maupun buruk setiap individu dilahirkan dengan kondisi bentuk fisik dan tubuh yang berbeda-beda.sehingga muncul istilah body shamming

 

Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. perilaku ini sama saja dengan tindakan bullying. Alasan orang yang melakukan body shaming beragam, mulai dari ingin mencairkan suasana, menyalakan gelak tawa, iseng belaka, hingga memang ingin menghina. Meski acap kali diutarakan sebagai bentuk perhatian Tidak heran, kata-kata seperti ini lebih sering membuat penerimanya sakit hati daripada merasa diperhatikan.

penelitian   menunjukkan   bahwa   korban   yang   mengalami body   shaming merasa   kurang   percaya   diri, terkadang perlakuan itu membuat mereka suka membandingkan dirinya dengan orangnya, adanya perasaan malu, stress dan tertekan. bahwa adanya hubungan antara body shaming pada self confidence remaja yang dari adanya dampak body shaming yang didapatkan oleh korban dapat berpengaruh   pada   kondisi   mental   akibat   adanya komentar buruk seputar bentuk fisik dan tubuh korban yang akhirnya   memicu   rasa   percaya   diri   korban yaang   terganggu.   Selain   itu body   shaming menimbulkan   dampak bagi korban   terhadap   rasa   percaya   diri   yang   rendah,   merasa   tidak   aman,   malu, hingga berupaya untuk menjadi ideal

 

body shaming memberikan pengaruh pada citra   diri   remaja   baik   secara   negatif   maupun   positif.   Citra   diri ( self   image ) merupakan   suatu   penilaian  terhadap   diri sendiri   dengan   memberikan   nilai   yang   berarti   bagi   dirinya   sendiri Citra   diri   dinyatakan   sebagai   suatu gambaran   atau   pandangan   yang   dimiliki   seseorang   terhadap   dirinya   sendiri   yang   dapat   berpengaruh  pada   pola   pikir, pola tingkah laku, serta hubungan antar individu dalam sehari-hari. Selain itu citra diri dapat dikatakan sebagai sikap individu yang baik mendukung atau diri sebagaimana dirinya memandang tubuhnya sendiri yang meliputi ukuran, bentuk,   penampilan,   potensi,   serta   persepsi perasaan.

Citra   diri positif   dan citra diri negatif. Citra diri positif   yang dialami korban body shaming dapat dilihat dengan menjadi perlakuan body shaming tersebut sebagai motivasi untuk belajar menerima atas kekurangan atas bentuk tubuh   dan   penampilan   fisik   dan   sikap   selalu   bersyukur   atas   keadaan   dirinya.   Sementara   pada   citra  diri   negatif, body   shaming menjadikan   korban   merasakan   perasaan   tidak   percaya   diri. atas   bentuk   fisik   dan  penampilan dirinya, membuat ia merasa takut,dan khawatir dalam mengekspresikan dirinya.

 

 

0 Comments

PENTINGKAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ? (Oleh Mr. BEKTI PRATAMA S.Ikom

PENTINGKAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ? (Oleh mR. BEKTI PRATAMA S.Ikom

 

Sebagai makhluk sosial komunikasi adalah hal yang paling penting sebagai penunjang dalam terjalinnya hubungan interaksi sosial yang baik Adanya interaksi  dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa manusia telah pulih untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, disamping kebutuhan akan kasih sayang dan kebutuhan akan pengawasan. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Demikian pula bagi anak didik, baik ketika melaksanakan   proses belajar mengajar di dalam kelas maupun melakukan kegiatan belajar di luar lingkungan sekolah, perlu adanya kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi yang dibutuhkan selain komunikasi secara   publik   juga   kemampuan berkomunikasi secara interpersonal .

 

Komunikasi Interpersonal sering juga disebut sebagai komunikasi   “INTER -PERSONAL” dan   komunikasi “ANTARPRIBADI”, Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010), Deddy Mulyana  menuliskan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar manusia secara  tatap  muka, yang memungkinkan  pesertanya  menangkap  reaksi orang lain dengan langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam artian   lain   Dalam  komunikasi  interpersonal,  umpan balik atau umpan balik sangat mungkin terjadi. Karena jenis komunikasi ini  memungkinkan  komunikator dan komunikan saling mengirimkan pesan serta menerima  pesan  secara  bergantian. Menjalin komunikasi akan menjadikan adanya   kedekatan, rasa empati, dan pengetahuan baru serta peningkatan kedekatan secara emosional.

 

Komunikasi interpersonal  bagi  diri  seorang  siswa. Ialah komunikasi yang sangat penting untuk membina sebuah hubungan dengan orang lain termasuk dalam melaksanakan aktivitas belajar, sebab tanpa komunikasi hubungan yang akrab tidak dapat terjalin. komunikasi interpersonal membantu dalam meberikan pesan/informasi dari seseorang kepada orang lain beruapa ide, fakta, pemikiran serata perasaan. Oleh karena itu, komuniaksi interpersonal merupakan jembatan bagi setiap individu, di masa mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan serta hubungan antara sesama individu pada lingkungan sekolah.

 

Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling pengertian atau saling mempengaruhi antara  seseorang dengan orang lain sehingga meunculnya sebuah motivasi yang dapat mendukung seorang siswa dalam   berkomunikasi secara aktif   kuranganya komunikasi interpersonal akan berakibat Ada beberapa osiswa yang kurang memiliki  kemampuan komunikasi   yang baik. Yang menimbulkan dampak siswa yang malu-malu, kurang terbuka saat ajak berkomunikasi, dan kurang konsentrasi saat ajak berkomunikasi (berbicara), sering berdiam diri, mengasingkan diri dari kelompok pertemanan.  Kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal juga dapat mengakibatkan siswa kurang efektif atau kurang efektif dalam melakukan aktivitas belajar seperti  mengajukan   pertanyaan  pertanyaan  dan  tampak  sulit   melakukan  hubungan  sosial dengan  sesama   siswa  lainnya.

 

Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal, tidak hanya ditentukan oleh aktivitas pembelajaran dan kecerdasan otak semata, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor internal siswa itu sendiri, yaitu motivasi yang menyertainya Prestasi belajar siswa akan terwujud apabila siswa dapat berkomunikasi secara baik dan tepat dengan guru serta lingkungan   sekolah   .

 

Disamping  itu, prestasi  belajar juga akan dipengaruhi oleh faktor motivasi  siswa. Dengan demikian dapat ditarik suatu pemahaman bahwa diasumsikan semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa dengan guru dan lingkungan sekolah maka prestasi  belajar siswa akan semakin tinggi. Disamping itu, juga akan dipengaruhi oleh faktor internal siswa itu  sendiri, yaitu  motivasi. Tanpa motivasi, siswa  tidak dapat belajar  dengan baik. Motivasi dapat memberikan semangat atau dorongan kepada  siswa dan juga dapat memberikan arah dalam belajar

 

0 Comments

Perlukah Kerja Cerdas? (oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.)

Perlukah Kerja Cerdas?  (oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.)

Untuk menghadapi tantangan di masa depan, banyak hal yang harus disiapkan oleh pemuda Indonesia. Dunia kerja yang semakin mengglobal, dan semakin majemuk menjadikan pemuda Indonesia harus mempersiapkan diri mereka dari berbagai sisi. Dari sisi internal, mereka harus siap untuk memiliki softskills yang mumpuni dan juga motivasi internal yang tinggi agar apapun tantangan yang nantinya hadir di hadapan mereka, dapat mereka hadapi dan apapun masalah yang mereka hadapi dapat mereka selesaikan dengan baik.

Selain melakukan persiapan diri secara internal, para pemuda ini juga harus mempersiapkan hal-hal yang akan mendukung kesuksesan mereka secara eksternal. Untuk menyeimbangkan kedua hal penting ini para pemuda Indonesia perlu mengatur waktu mereka dengan baik. Mereka juga perlu memiliki kemampuan untuk menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, sesuai porsinya, dan juga perlu untuk mengetahui aturan dan urutan prioritas dari apapun yang mereka lakukan demi untuk mendukung kesuksesan mereka di masa mendatang.

Tidak kita pungkiri bahwa setiap kerja keras akan selalu memberikan hasil yang lebih optimal saat kita sedang mengusahakan sesuatu. Namun, kita juga harus ingat bahwa terkadang kerja keras memerlukan waktu yang relatif lama dalam pelaksanannya, sementara terkadang kita hanya memiliki waktu yang terbatas dengan tuntutan kesuksesan yang cukup tinggi. Dan dari sanalah kemudian orang mulai berpikir untuk mengiringi setiap kerja keras dengan kerja cerdas.

Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menerapkan ‘kerja cerdas’.

Yang pertama adalah Rencanakan Jadwal. Kunci utama dari bekerja secara efektif adalah dengan melakukan pengaturan jadwal dengan baik. Dalam hal ini kita bisa menggunakan sticky note atau jadwal kegiatan yang bisa kita sematkan di kalender mobile phone kita.

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah Memilah Pekerjaan. Dalam hal memilah pekerjaan, kita bisa memilah pekerjaan kita menjadi dua, yakni pekerjaan yang harus kita lakukan sendiri dan pekerjaan yang bisa dilakukan bersama (atau secara kolaborasi).

Dan yang ketiga adalah Melakukan Refleksi. Kita bisa melakukan refleksi di penghujung hari. Kita sempatkan diri untuk mengingat kembali apa yang telah kita lakukan, dan kita akan menemukan hal-hal yang perlu kita pertahankan, perbaiki ataupun tambahi.

            Saat kita kembali ke topik utama kita, yakni mengenai kerja cerdas, dari beberapa referensi yang penulis baca, penulis menyimpulkan bahwa working in Collaboration atau bekerja secara kolaborasi menjadi salah satu alternatif dalam melakukan suatu prinsip kerja cerdas.

 

Mari kita lihat bersama beberapa kelebihan dan kekurangan dari cara kerja secara kolaborasi ini.

 

Kelebihan Working in Collaboration

Beberapa kelebihan dari melakukan pekerjaan secara kolaborasi antara lain:

1. Untuk pekerjaan berskala besar, maka pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan pengerjaannya pun akan menjadi lebih efisien.

2. Akan lebih banyak ide yang muncul, dalam hal ini maka kemungkinan hasil pekerjaan menjadi lebih baik karena lebih banyak orang yang mengerjakan dengan kemunculan ide kreatif yang lebih banyak.

3. Tanggung jawab atas keberhasilan maupun kegagalan pekerjaan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga secara beban mental saat kegagalan terjadi, tidaklah terlalu besar.

 

 

Kekurangan Working in Collaboration

Beberapa kekurangan dari melakukan pekerjaan secara kolaborasi antara lain:

1. Saat pengambilan keputusan, akan ada banyak pendapat dan ide yang perlu dipertimbangkan. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama (jika dibandingkan dengan bekerja sendiri) untuk memutusakan ide mana yang akhirnya akan diambil atau dijalankan.

2. Bisa jadi kreatifitas individu akan menjadi tidak terlalu optimal untuk dikembangkan, karena tim akan fokus untuk mengembangkan ide yang sudah menjadi hasil kesepakatan.

3. Perlunya manajemen waktu dan sinkronisasi pengerjaan tugas, dimana tentunya disesuaikan dengan anggota tim, karena kerja tim lebih difokuskan pada penyelesaian pekerjaan secara bersama dan bukan lagi tergantung dari tiap individu.

 

Kelebihan dan kekurangan yang penulis sebutkan di atas tentunya tidak menjadi patokan dan tentunya masih ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa jadi kita temui saat kita melakukan proses bekerja secara kolaborasi. Dan itu tentunya akan kembali kepada masing-masing individu, sesuai dengan beban pekerjaan yang sedang diselesaikan dan juga sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

 

Saat kita membicarakan mengenai kerja cerdas yang dikaitkan dengan budaya bekerja secara kolaboratif, dan memasukkan itu dalam suatu konsep pendidikan, yang diharapkan adalah para pemuda Indonesia terbiasa dengan budaya kerja cerdas dan budaya bekerja kolaboratif tersebut.

Di masa depan, mereka tidak akan hanya mengandalkan diri mereka sendiri untuk meraih kesuksesan. Mereka akan memasuki dunia dimana semakin luas jejaring sosial mereka, maka akan semakin besar pula peluang mereka untuk mengembangkan dan membesarkan bisnis apapun yang sedang mereka jalani, hingga akhirnya peluang untuk mendapatkan kesuksesan pun akan menjadi semakin besar.

 

Jadi, saat pertanyaan perlukah kerja cerdas kita lakukan, maka kita tidak perlu ragu lagi untuk menjawab iya. Kerja cerdas bukan berarti kita menghindari kerja keras, namun justru kerja cerdas akan menjadikan kerja keras kita menjadi lebih bermakna dan hasil yang kita dapatkan pun akan menjadi lebih optimal.

 

 

Penguatan Kompetensi sosial emosional (KSE) dalam Program Sekolah Witama

Penguatan Kompetensi sosial emosional (KSE) dalam Program Sekolah Witama Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

 

Dunia pendidikan sering dikatakan sebagai dunia yang sangat kompleks dimana di dalamnya terdapat usaha-usaha dari praktisinya untuk menjadikan peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Dan seperti yang kita ketahui, potensi yang dimiliki oleh peserta didik sangatlah beraneka ragam. Keanekaragaman itulah yang kemudian menjadi fokus utama bagi para pendidik dan pengajar dalam mengoptimalkan hal-hal positif yang dimiliki oleh peserta didiknya. Kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan merupakan beberapa hal yang menjadikan peserta didik nantinya mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu para pengajar dan pendidik selalu berusaha menyeimbangkan semua hal-hal positif yang ada pada peserta didik agar nantinya mereka benar-benar mampu menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat bagi kebaikan lingkungannya. Sehubungan dengan penguatan dan pengembangan karakter, saat ini pemerintah sedang gencar mengenalkan konsep Kompetensi Sosial Emosional atau KSE melalui Program Guru Penggerak (PGP). Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ini bisa kita artikan sebagai kemampuan individu untuk memahami dan mengelola emosi, mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain, serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam berbagai situasi sosial.

Dalam KSE sendiri ada 5 unsur di dalamnya yang perlu dipahami khususnya oleh para pendidik, yakni antara lain: kesadaran diri, pengelolaan diri (manajemen diri), kesadaran diri, keterampilan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Saat ini melalui PGP ini, pemerintah berusaha untuk membekali para pendidik untuk memiliki kemampuan dan keahlian dalam merancang pembelajaran dimana di dalamnya ada beberapa aktifitas yang mendukung pembentukan dan atau peningkatan KSE peserta didik.

Dalam artikel ini, penulis ingin mencoba melihat penguatan atau peningkatan KSE dari sudut pandang lain atau dari sudut pandang di luar kegiatan pembelajaran. Saat pemerintah gencar menyadarkan pendidik akan pentingnya memasukkan unsur KSE dalam pembelajaran, jangan sampai kita melupakan bahwa KSE juga bisa ditingkatkan dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah.

Di Sekolah Witama sendiri, peningkatan karakter positif peserta didik selalu menjadi salah satu fokus dari pelaksanaan program-program sekolah. Saat ini penulis akan memberi sedikit gambaran mengenai 2 program tahunan Sekolah Witama yang menunjukkan proses pendukungan yang sangat jelas terhadap usaha pengembangan atau penguatan KSE peserta didik. Kedua program tersebut adalah Talent Scout dan Road to Entrepreneurship (RTE). Di tahun ajaran 2022/2023 ini Talent Scout sudah diadakan pada bulan Februari 2023 yang lalu dan Road to Entrepreneurship (RTE) akan diadakan di awal bulan Mei 2023 nantinya.

Kedua kegiatan tahunan sekolah tersebut diadakan dari jenjang PGTK sampai dengan SMA yang dilaksanakan di 3 lokasi, yakni di Sekolah Witama jalan Tanjung Datuk, jalan Kampar dan jalan Srikandi. KSE dalam program Talent Scout Witama

Di program Talent Scout, masing-masing peserta didik diberi keleluasaan untuk menampilkan talent atau bakat yang dimilikinya. Saat pemberitahuan mengenai kegiatan ini mulai diberitahukan kepada peserta didik, mereka kemudian dengan aktif melakukan persiapan. Persiapan yang tentunya dilakukan di rentang waktu pembelajaran efektif menjadikan peserta didik belajar bagaimana mengelola waktu dengan baik dan mengetahui batasan kemampuan mereka sendiri. Ada kalanya mereka berlatih di luar jam sekolah atau bahkan disela-sela waktu istirahat mereka. Dengan pendampingan dari wali kelas dan atau guru dance (seni tari) atau guru musik, peserta didik melakukan persiapan dengan tidak menomorduakan aktivitas belajar mereka. Andaipun ada beberapa jam pelajaran yang mereka ambil untuk berlatih, para pendamping memastikan bahwa peserta didik mendapatkan izin berlatih dari guru bidang studi yang mana akan selalu kooperatif dan mendukung program sekolah ini dengan memberikan bantuan pendampingan pembelajaran sesuai yang dibutuhkan sang peserta didik. Kegiatan Talent Scout ini dilakukan secara individu dan juga secara berkelompok. Keterampilan sosial peserta didik dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan wali kelas, guru bidang studi atau pun di antara peserta didik itu sendiri terasah dengan sangat baik. Program Talent Scout ini pun terus dipertahankan untuk terus dilaksanakan satu kali dalam setahun mengingat program ini memang mendatangkan banyak sekali manfaat bagi peserta didik.

KSE dalam program Road to Entrepreneurship Witama Program Road to Entrepreneurship atau yang lebih sering disebut dengan RTE ini, merupakan program sekolah Witama dimana bertujuan untuk mempertajam instuisi bisnis peserta didik. Di dalam kegiatan ini peserta didik belajar untuk bertanggung jawab dalam kelompok dan mengkomunikasikan bisnis yang akan mereka jalani dengan rekan satu tim mereka. Dalam proses yang dilalui peserta didik saat menjalankan program ini, penguatan KSE yang tentunya akan mematangkan karakter positif peserta didik terus dikembangkan. Dari awal pemilihan anggota tim kerja, pembuatan proposal, komunikasi antara guru pendamping dengan peserta didik dan antar peserta didik itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan proses RTE yang menjadikan peserta didik praktik langsung dalam promosi, penjualan dan penghitungan hasil usaha menjadikan peserta didik memiliki pengalaman yang sangat berharga, khususnya dalam menjalankan sebuah bisnis secara sederhana dan dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain. RTE membungkus kegiatan penunjang KSE dengan sangat baik dan oleh karena itu program ini bisa dipastikan menjadi salah satu program tahunan Sekolah Witama yang mendukung kematangan karakter peserta didik khususnya dalam hal bisnis atau usaha mandiri.

Selain kedua program tahunan di atas, Sekolah Witama memiliki banyak program unggulan yang tentunya mengedepankan misi pematangan, penguatan dan pengembangan kompetensi dan kualitas peserta didik. Sekolah Witama selalu siap untuk mendukung program-program pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintah demi mewujudkan terbentuknya generasi-generasi muda bangsa yang cerdas dan berkarakter unggul. Usaha pengembangan karakter dan penguatan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) akan selalu menjadi langkah awal yang sempurna dalam meraih visi pendidikan Indonesia, dan Sekolah Witama akan selalu siap menjadi salah satu pendukung kesuksesan dari program pengembangan dan penguatan pendidikan Indonesia.

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK) SMA WITAMA DI LEMBAH HARAU KAB. LIMA PULUH KOTA PAYAKUMBUH - SUMATERA BARAT

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) SMA WITama di lembah Harau Kab. Lima puluh Kota Payakumbuh - Sumatera Barat

Siswa-siswi SMA Witama melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat yang akan dilaksanakan pada tgl 16 s/d 18 Februari 2023. 👍👍

LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan)  merupakan pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas.

Kegiatan LDK siswa SMA Witama Nasional Plus Pekanbaru dibimbing oleh para guru-guru profesional dan terlatih untuk mengembangkan dasar -dasar kepemimpinan pada diri siswa 🤗🤗

 

 #Sekolah Witama keren # Witama School luarbiasa

Pelajar SMA Witama dalam Profil Pelajar Pancasila Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

Pelajar SMA Witama dalam Profil Pelajar Pancasila

Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

 

Saat ini pemerintah sedang terus menggaungkan dan menggalakkan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap karakter putra-putri Indonesia. Hal ini tentunya didasarkan dari kesadaran bahwa pembinaan karakter memang merupakan salah satu hal penting yang nantinya bisa menyeimbangkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan oleh para peserta didik. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni serta didukung oleh karakter yang baik dan unggul, putra-putri Indonesia diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia kembali ke zaman keemasannya.

Pembinaan karakter ini juga menjadi salah satu prioritas utama dari sistem pembelajaran di SMA Witama Nasional Plus. Dengan Akreditasi berkategori Unggul (akreditasi A) dan program internasional (Bahasa Inggris dan Mandarin), SMA Witama terus berusaha menyajikan pembelajaran yang dikemas dalam kegiatan yang mendukung pembentukan karakter unggul para peserta didiknya.

Dalam profil pelajar Pancasila sendiri, kita mengenal 6 dimensi yang membangun para peserta didik hingga dia mampu menjadi pelajar yang kompeten dengan tetap memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dimensi pertama adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. SMA Witama juga menyadari pentingnya hal ini, dan oleh karena itu SMA Witama selalu mendukung setiap kegiatan keagamaan yang diadakan demi mempertebal keimanan beragama para peserta didiknya. Kegiatan Religion Club (RC) untuk semua agama juga rutin diadakan setiap hari Jumat sesuai agama peserta didik masing-masing. Pada saat peserta didik muslim putra menjalankan ibada sholat Jumat, peserta didik muslim putri dan yang beragama non-muslim, bergabung dengan pendampingan dari guru dan mendapatkan penguatan dalam kegiatan beragama. Diaharapkan dengan kegiatan ini, peserta didik memiliki kebiasaan baik untuk tetap mengingat dan mengutamakan beribadah selain kegiatan belajar yang dilakukannya.

Dimensi kedua adalah mandiri. Dalam dimensi ini peserta didik SMA Witama didampingi untuk terus mampu memahami kemampuan dirinya hingga mereka mampu melakukan pengembangan diri dan prestasi secara optimal dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu, SMA Witama selalu membuka kesempatan bagi peserta didiknya untuk selalu ikut andil dalam kegiatan internal dan eksternal sekolah di luar pembejaran di kelas.

Dimensi ketiga adalah bergotong royong. Gotong royong merupakan salah satu hal yang menonjol dari aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik SMA Witama. Pembiasaan berkolaborasi dan peduli di antara semua warga sekolah, menjadikan peserta didik SMA Witama terbiasa untuk saling perduli, saling mendukung dan menyemangati serta saling berkolaborasi dalam setiap kegiatan. Selain pembiasaan pembuatan proyek pembelajaran dan diskusi kelas, peserta didik SMA Witama juga terus mengasah kemandiriannya dengan aktif mengikuti kegiatan sosial melalui wadah OSIS, Pramuka dan LEO (Leadership Experience Opportunity) serta beberapa kegiatan internal dan eksternal sekolah lainnya.

 

Dimensi Keempat adalah berkebinekaan global. Dalam dimensi ini, peserta didik diharapkan memiliki budaya positif dalam menunjukkan identitasnya sebagai pelajar Indonesia. Selain itu, mereka juga dibimbing untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, yang menjadikan mereka mampu menjalin hubungan interpersonal dan interkultural baik dalam berkomunikasi maupun dalam berkegiatan. Di SMA Witama sendiri, melalui program internasionalnya, sekolah mempersiapkan peserta didik untuk mampu menghadapi dunia global tanpa menyisihkan karakter Nasional mereka.

Dimensi kelima dan keenam adalah benalar kritis dan kreatif. Melalui kedua dimensi ini peserta didik SMA Witama dibimbing dan didampingi untuk selalu mampu mendapatkan, mengolah dan kemudian memproses setiap informasi dan gagasan yang dimilikinya. Pembiasaan untuk menganalisa, merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya menjadikan peserta didik SMA Witama selalu mampu menampilkan diri dengan baik dan optimal di setiap kegiatan yang dilakukannya. Banyak prestasi akademik dan non-akademik yang didapatkan yang menjadikan mereka terus maju bersemangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi diri mereka sendiri, orangtua dan sekolah mereka.

 

Pada dasarnya keenam dimensi dalam profil pelajar Pancasila di atas tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan saling mendukung dalam pencapaian karakter unggul peserta didik, karena itu proses pembelajaran dan seluruh program kegiatan yang dilajksanakan di SMA Witama selalu dilaksanakan berpedoman pada keenam dimensi ini. Integrasi profil pelajar Pancasila dalam muatan pembelajaran menjadi salah satu kekuatan yang menjadikan setiap pembelajaran yang terlaksana di SMA Witama menjadi bermakna dan terus mendukung pengembangan karakter baik peserta didiknya. Dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dikemas dalam konsep penumbuhan 6 dimensi profil pelajar Pancasila ini, diharapkan SMA Witama akan selalu menghasilkan dan meluluskan generasi-generasi bangsa yang siap menjadi tonggak kokoh dalam mengembangkan dan memajukan bangsa Indonesia.

 

 

Profil Penulis

 

Penulis yang bernama Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd. dan biasa dipanggil miss As ini berdomisili di Pekanbaru dan menjadi pengajar aktif di SMA Witama Nasional Plus dari tahun 2014 hingga sekarang. Penulis merupakan lulusan dari S1 FKIP Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surakarta (2005) dan S2 di Pascasarjana Administrasi Pendidikan Universitas Riau (2017) serta pernah diamanahi sebagai Kepala Sekolah hingga Koordinator Bahasa Inggris di tempatnya mengabdi. Penulis yang pernah menjadi Juara I Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Tahun 2021 ini, saat ini sedang aktif berbagi dengan menjadi Pengajar Praktik di Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 (2022) dan menjadi Narasumber di beberapa pelatihan daring di komunitas guru Nasional. Saat ini penulis masih terus berusaha mengembangkan diri dan terus berbagi di dunia Pendidikan, baginya prinsip “Never Stop Learning because Life Never Stops Teaching” membuatnya terus mau belajar agar mampu memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa.

 

0 Comments

Closing PSMTI Riau Cup

closing ceremony psmti riau cup 2022

Minggu 25 September 2022. 4 hari sudah event PSMTI Riau cup berlangsung. semua cabang perlombaan berlangsung lancar tanpa ada halangan apapun. semua tim basketball bermain dengan maksimal dan hanya 1 tim yang akan menjadi juara. begitu pula dengan dance competition, semua peserta menampilkan dance terbaik mereka dan hanya 1 yang akan menjadi juara. pada basketball 3on3, SMA Witama berhasil meraih juara kedua. semoga prestasi ini dapat terus meningkat. closing ceremony dimulai dari penampilan dari WS band yang merupakan band dari Witama School Srikandi dengan membawa lagu "hanya di witama" terdiri dari 6 personel mulai dari tingkat sd smp dan juga sma. tidak hanya itu, penampilan tari tardisional kreasi juga turut memeriahkan closing ceremony pada PDMTI Riau cup 2022.

Opening PSMTI CUP

opening psmti riau cup di witama school srikandi

Kamis, 22 September 2022. PSMTI Riau cup kembali hadir dengan membawa lomba basketball 3 on 3 dan dance competition. event ini berlangsung di Witama School Srikandi dimulai dari hari kamis hingga minggu. opening ini menampilkan beberapa penampilan dari siswa siswi witama school srikandi. selain perlombaa, ada juga tenda stand bazar yang berisikan makanan dan juga minuman. opening PSMTI Riau cup ini berlangsung meriah, didukung juga dengan cuaca yang bersahabat ditengah musim penghujan yang tidak menentu.

Tari persembahan merupakan salah satu penampilan yang disuguhkan dalam opening kali ini. personel tari persembahan ini dimulai dari smp dan sma witama. tari persembahan memang selalu ada didalam pembukaan dalam acara apapun di provinsi riau. tari persembahan merupakan simbol selamat datang bagi para seluruh hadirin dan tamu undangan. membawa tepak berisikan sirih dan kawan-kawannya, penari persembahan sukses membawakan tariannya dengan baik, serta ikut dalam rangka melestarikan warisan budaya melayu riau.

0 Comments

MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA KURIKULUM MERDEKA DI SMA WITAMA SRIKANDI

MEWUJUDKAN BUDAYA POSITIF PESERTA DIDIK MELALUI IMPLEMENTASI PROFIL PELAJAR PANCASILA KURIKULUM MERDEKA DI SMA WITAMA SRIKANDI

  Witama School Srikandi, Pekanbaru – Kamis, 09/11/2023. - Profil Pelajar Pancasila sesuai Visi dan Misi Kemendikbud sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud Tahun 2020-2024, bahwa Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. 

 

Melalui Profil Pelajar Pancasila yang ada pada Kurikulum Merdeka peserta didik diharapkan memiliki karakter dan kompetensi yang sesuai berdasarkan nilai-nilai luhur pancasila. Profil pelajar Pancasila dibangun melalui berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, termasuk budaya sekolah, pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Dalam budaya sekolah, ada enam dimensi profil ini diintegrasikan sesuai dengan karakteristik sekolah seperti, kebijakan, pola interaksi, dan norma yang berlaku. Sedangkan, dalam pembelajaran intrakurikuler, capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran mencakup semua elemen.

Enam dimensi Profil Pelajar Pancasila yaitu, 

1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Pada elemen ini peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.

2) Berkebinekaan global. SMA Witama Srikandi memiliki multi agama, budaya dan RAS. Peserta didik SMA Witama diharapkan mampu mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.

3) Bergotong royong. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.

4) Mandiri. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan dapat menjadi mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.

5) Bernalar kritis. Peserta didik SMA Witama Srikandi diharapkan mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.

6) Kreatif. Peserta didik yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.

 

 

 

 

 

SMAS Witama Srikandi merupakan sekolah yang berprestasi, berkualitas dan memiliki multi agama (Islam, Kristen, dan Budha), budaya, dan Ras.  Namun tetap saling menghargai, menghormati dan memiliki sikap toleransi yang tinggi.  Bahkan untuk pendidikan agama setiap peserta didik diberikan jam tambahan untuk memperdalam dan melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing yaitu Religion Club (RC) yang diadakan setiap hari jumat. Di bawah bimbingan guru agama setiap peserta didik beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.

 

Selain itu SMA Witama memiliki dua kurikulum yakni kurikulum Nasional dan Cambridge serta wajib menggunakan Bahasa Inggris di lingkungan sekolah (no english no service). Selain itu SMA Witama Srikandi juga mempelajari Bahasa Mandarin, Jepang, korea dan Prancis. Kurikulum Cambridge adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education. Tujuan adanya kurikulum ini adalah untuk mempersiapkan peserta didik lebih kritis dan kreatif. Kurikulum internasional ini memiliki pondasi kokoh dalam membantu peserta didik mengembangkan potensi unik mereka masing-masing. SMA Witama Srikandi merupakan salah satu sekolah nasional plus yang kaya akan keberagaman. Sedangkan untuk kurikulum nasional sudah menggunakan kurikulum merdeka sejak tahun 2022. Untuk meningkatkan pendidikan karakter peserta didik di kurikulum merdeka dikenal  dengan istilah "Profil Pelajar Pancasila".

 

Salah satu guru SMA Witama Srikandi Ibu Imelda Fitri, M. Pd., menjelaskan bahwa Implementasi profil pelajar pancasila dapat dikembangkan melalui pembelajaran kokurikuler dan ekstrakurikuler. Kokurikuler adalah kegiatan pembelajaran peserta didik yang dilaksanakan untuk penguatan, pendalaman, dan/atau pengayaan mata pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler di kelas. Pelaksanaan kokurikuler dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mengoptimalkan penguatan pendidikan karakter pada peserta didik. Dalam pembelajaran kokurikuler, dimensi profil dipilih sebagai tujuan dan capaian dalam kegiatan projek atau P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) yang dijalankan, serta menjadi dasar pelaksanaan asesmen proyek. Sementara dalam pembelajaran ekstrakurikuler, enam dimensi ini diintegrasikan dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat peserta didik seperti seni, olahraga dan lainya.

 

Dengan implementasi dan pemahaman yang baik tentang Profil Pelajar Pancasila, kepala sekolah SMA Witama Nasional Plus Srikandi Ibu Rosmeita Marsaulina Hutabarat, S. Pd., berharap peserta didik SMA Witama Srikandi sebagai generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang menjadi individu yang beriman, berakhlak mulia, dan berkebinekaan. Selain itu, peserta didik juga diharapkan memiliki kemandirian, kemampuan bergotong-royong, keterampilan berpikir kritis, dan daya kreasi yang tinggi untuk membawa dampak positif bagi masyarakat dan bangsa Indonesia nantinya. Semoga dengan adanya budaya positif melalui implementasi profil pelajar pancasila peserta didik SMA Witama Nasional Plus Srikandi tidak saja kreatif, aktif, dan cerdas secara kognitif tetapi juga memilki karakter yang baik. (Imelda Fitri, M. Pd.)

 

DAMPAK BODY SHAMING PADA CITRA DIRI REMAJA PEREMPUAN

Dampak Body Shaming  Pada Citra Diri Remaja perempuan ( bekti pratama.sikom)

 

Kecantikan Pada Definisi Kekinian Selalu Digambarkan Dengan Bentuk Fisik Yang Menarik Dan Ideal. Anggapan Ini Tidak Hanya Bagi  Perempuan   Namun   Juga   Pada   Laki-Laki.   Akan   Tetapi   Seiring   Berjalannya   Perkembangan   Teknologi   Dan   Globalisasi Ikut  Dalam   Membentuk   Standar-Standar   Yang   Mengerucut   Dan   Dianggap   Cantik   Oleh   Masyarakat . Setiap Negara Memiliki Pandangan Yang Berbeda-Beda Pada Standar Kecantikan. Standar Kecantikan Di Indonesia Yang   Berkembang   Meliputi   Bentuk   Fisik   Yang   Ideal   Dan   Adanya   Keserasian   Antara   Berat   Badan   Dan   Tinggi   Badan   Yang Mana Digambarkan Dengan Bentuk Tubuh Yang Cenderung Kurus, Berlekuk, Kuat, Dan Sehat Sedangkan Laki-Laki Memiliki Bentuk   Tubuh Yang Berotot,   Ramping,   Dan   Sehat .

 

Standar kecantikan wanita Jepang adalah memiliki gigi gingsul. gigi gingsul atau taring yang mencuat keluar saat tersenyum merupakan gambaran wanita yang polos dan imut. Orang Jepang percaya bahwa gigi gingsul adalah simbol kecantikan alami dan masa muda. Tandar kecantikan negara  M yanmar. Bagi orang Kayan yang tinggal di Myanmar, leher panjang dianggap sebagai simbol kesejahteraan dan kecantikan. Itulah sebabnya gadis-gadis lokal memakai kalung kuningan di leher mereka sejak usia 5 tahun. Gadis Myanmar memasangkan 6 cincin di leher mereka dan kemudian bertambah satu setiap tahun. Gadis Myanmar akan berhenti menambahkannya setelah menikah. Berebedanya standar kecantikan dari setiap individu memiliki dampak yang baik maupun buruk setiap individu dilahirkan dengan kondisi bentuk fisik dan tubuh yang berbeda-beda.sehingga muncul istilah body shamming

 

Body shaming adalah perilaku menjelek-jelekkan dan mengomentari penampilan fisik orang lain. perilaku ini sama saja dengan tindakan bullying. Alasan orang yang melakukan body shaming beragam, mulai dari ingin mencairkan suasana, menyalakan gelak tawa, iseng belaka, hingga memang ingin menghina. Meski acap kali diutarakan sebagai bentuk perhatian Tidak heran, kata-kata seperti ini lebih sering membuat penerimanya sakit hati daripada merasa diperhatikan.

penelitian   menunjukkan   bahwa   korban   yang   mengalami body   shaming merasa   kurang   percaya   diri, terkadang perlakuan itu membuat mereka suka membandingkan dirinya dengan orangnya, adanya perasaan malu, stress dan tertekan. bahwa adanya hubungan antara body shaming pada self confidence remaja yang dari adanya dampak body shaming yang didapatkan oleh korban dapat berpengaruh   pada   kondisi   mental   akibat   adanya komentar buruk seputar bentuk fisik dan tubuh korban yang akhirnya   memicu   rasa   percaya   diri   korban yaang   terganggu.   Selain   itu body   shaming menimbulkan   dampak bagi korban   terhadap   rasa   percaya   diri   yang   rendah,   merasa   tidak   aman,   malu, hingga berupaya untuk menjadi ideal

 

body shaming memberikan pengaruh pada citra   diri   remaja   baik   secara   negatif   maupun   positif.   Citra   diri ( self   image ) merupakan   suatu   penilaian  terhadap   diri sendiri   dengan   memberikan   nilai   yang   berarti   bagi   dirinya   sendiri Citra   diri   dinyatakan   sebagai   suatu gambaran   atau   pandangan   yang   dimiliki   seseorang   terhadap   dirinya   sendiri   yang   dapat   berpengaruh  pada   pola   pikir, pola tingkah laku, serta hubungan antar individu dalam sehari-hari. Selain itu citra diri dapat dikatakan sebagai sikap individu yang baik mendukung atau diri sebagaimana dirinya memandang tubuhnya sendiri yang meliputi ukuran, bentuk,   penampilan,   potensi,   serta   persepsi perasaan.

Citra   diri positif   dan citra diri negatif. Citra diri positif   yang dialami korban body shaming dapat dilihat dengan menjadi perlakuan body shaming tersebut sebagai motivasi untuk belajar menerima atas kekurangan atas bentuk tubuh   dan   penampilan   fisik   dan   sikap   selalu   bersyukur   atas   keadaan   dirinya.   Sementara   pada   citra  diri   negatif, body   shaming menjadikan   korban   merasakan   perasaan   tidak   percaya   diri. atas   bentuk   fisik   dan  penampilan dirinya, membuat ia merasa takut,dan khawatir dalam mengekspresikan dirinya.

 

 

0 Comments

PENTINGKAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ? (Oleh Mr. BEKTI PRATAMA S.Ikom

PENTINGKAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH ? (Oleh mR. BEKTI PRATAMA S.Ikom

 

Sebagai makhluk sosial komunikasi adalah hal yang paling penting sebagai penunjang dalam terjalinnya hubungan interaksi sosial yang baik Adanya interaksi  dalam kehidupan sosial menunjukkan bahwa manusia telah pulih untuk hidup bergaul dengan sesamanya. Naluri ini merupakan salah satu yang paling mendasar dalam kebutuhan hidup manusia, disamping kebutuhan akan kasih sayang dan kebutuhan akan pengawasan. Sebagai makhluk sosial, manusia selalu ingin berhubungan dengan manusia lainnya, bahkan ingin mengetahui lingkungan sekitarnya. Rasa ingin tahu ini memaksa manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain. Demikian pula bagi anak didik, baik ketika melaksanakan   proses belajar mengajar di dalam kelas maupun melakukan kegiatan belajar di luar lingkungan sekolah, perlu adanya kemampuan komunikasi. Kemampuan komunikasi yang dibutuhkan selain komunikasi secara   publik   juga   kemampuan berkomunikasi secara interpersonal .

 

Komunikasi Interpersonal sering juga disebut sebagai komunikasi   “INTER -PERSONAL” dan   komunikasi “ANTARPRIBADI”, Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2010), Deddy Mulyana  menuliskan bahwa komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antar manusia secara  tatap  muka, yang memungkinkan  pesertanya  menangkap  reaksi orang lain dengan langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Dalam artian   lain   Dalam  komunikasi  interpersonal,  umpan balik atau umpan balik sangat mungkin terjadi. Karena jenis komunikasi ini  memungkinkan  komunikator dan komunikan saling mengirimkan pesan serta menerima  pesan  secara  bergantian. Menjalin komunikasi akan menjadikan adanya   kedekatan, rasa empati, dan pengetahuan baru serta peningkatan kedekatan secara emosional.

 

Komunikasi interpersonal  bagi  diri  seorang  siswa. Ialah komunikasi yang sangat penting untuk membina sebuah hubungan dengan orang lain termasuk dalam melaksanakan aktivitas belajar, sebab tanpa komunikasi hubungan yang akrab tidak dapat terjalin. komunikasi interpersonal membantu dalam meberikan pesan/informasi dari seseorang kepada orang lain beruapa ide, fakta, pemikiran serata perasaan. Oleh karena itu, komuniaksi interpersonal merupakan jembatan bagi setiap individu, di masa mereka dapat berbagi rasa, pengetahuan serta hubungan antara sesama individu pada lingkungan sekolah.

 

Komunikasi interpersonal selalu menimbulkan saling pengertian atau saling mempengaruhi antara  seseorang dengan orang lain sehingga meunculnya sebuah motivasi yang dapat mendukung seorang siswa dalam   berkomunikasi secara aktif   kuranganya komunikasi interpersonal akan berakibat Ada beberapa osiswa yang kurang memiliki  kemampuan komunikasi   yang baik. Yang menimbulkan dampak siswa yang malu-malu, kurang terbuka saat ajak berkomunikasi, dan kurang konsentrasi saat ajak berkomunikasi (berbicara), sering berdiam diri, mengasingkan diri dari kelompok pertemanan.  Kurangnya kemampuan komunikasi interpersonal juga dapat mengakibatkan siswa kurang efektif atau kurang efektif dalam melakukan aktivitas belajar seperti  mengajukan   pertanyaan  pertanyaan  dan  tampak  sulit   melakukan  hubungan  sosial dengan  sesama   siswa  lainnya.

 

Untuk memperoleh prestasi belajar yang maksimal, tidak hanya ditentukan oleh aktivitas pembelajaran dan kecerdasan otak semata, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor internal siswa itu sendiri, yaitu motivasi yang menyertainya Prestasi belajar siswa akan terwujud apabila siswa dapat berkomunikasi secara baik dan tepat dengan guru serta lingkungan   sekolah   .

 

Disamping  itu, prestasi  belajar juga akan dipengaruhi oleh faktor motivasi  siswa. Dengan demikian dapat ditarik suatu pemahaman bahwa diasumsikan semakin tinggi komunikasi interpersonal siswa dengan guru dan lingkungan sekolah maka prestasi  belajar siswa akan semakin tinggi. Disamping itu, juga akan dipengaruhi oleh faktor internal siswa itu  sendiri, yaitu  motivasi. Tanpa motivasi, siswa  tidak dapat belajar  dengan baik. Motivasi dapat memberikan semangat atau dorongan kepada  siswa dan juga dapat memberikan arah dalam belajar

 

0 Comments

Perlukah Kerja Cerdas? (oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.)

Perlukah Kerja Cerdas?  (oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.)

Untuk menghadapi tantangan di masa depan, banyak hal yang harus disiapkan oleh pemuda Indonesia. Dunia kerja yang semakin mengglobal, dan semakin majemuk menjadikan pemuda Indonesia harus mempersiapkan diri mereka dari berbagai sisi. Dari sisi internal, mereka harus siap untuk memiliki softskills yang mumpuni dan juga motivasi internal yang tinggi agar apapun tantangan yang nantinya hadir di hadapan mereka, dapat mereka hadapi dan apapun masalah yang mereka hadapi dapat mereka selesaikan dengan baik.

Selain melakukan persiapan diri secara internal, para pemuda ini juga harus mempersiapkan hal-hal yang akan mendukung kesuksesan mereka secara eksternal. Untuk menyeimbangkan kedua hal penting ini para pemuda Indonesia perlu mengatur waktu mereka dengan baik. Mereka juga perlu memiliki kemampuan untuk menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, sesuai porsinya, dan juga perlu untuk mengetahui aturan dan urutan prioritas dari apapun yang mereka lakukan demi untuk mendukung kesuksesan mereka di masa mendatang.

Tidak kita pungkiri bahwa setiap kerja keras akan selalu memberikan hasil yang lebih optimal saat kita sedang mengusahakan sesuatu. Namun, kita juga harus ingat bahwa terkadang kerja keras memerlukan waktu yang relatif lama dalam pelaksanannya, sementara terkadang kita hanya memiliki waktu yang terbatas dengan tuntutan kesuksesan yang cukup tinggi. Dan dari sanalah kemudian orang mulai berpikir untuk mengiringi setiap kerja keras dengan kerja cerdas.

Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam menerapkan ‘kerja cerdas’.

Yang pertama adalah Rencanakan Jadwal. Kunci utama dari bekerja secara efektif adalah dengan melakukan pengaturan jadwal dengan baik. Dalam hal ini kita bisa menggunakan sticky note atau jadwal kegiatan yang bisa kita sematkan di kalender mobile phone kita.

Hal kedua yang bisa kita lakukan adalah Memilah Pekerjaan. Dalam hal memilah pekerjaan, kita bisa memilah pekerjaan kita menjadi dua, yakni pekerjaan yang harus kita lakukan sendiri dan pekerjaan yang bisa dilakukan bersama (atau secara kolaborasi).

Dan yang ketiga adalah Melakukan Refleksi. Kita bisa melakukan refleksi di penghujung hari. Kita sempatkan diri untuk mengingat kembali apa yang telah kita lakukan, dan kita akan menemukan hal-hal yang perlu kita pertahankan, perbaiki ataupun tambahi.

            Saat kita kembali ke topik utama kita, yakni mengenai kerja cerdas, dari beberapa referensi yang penulis baca, penulis menyimpulkan bahwa working in Collaboration atau bekerja secara kolaborasi menjadi salah satu alternatif dalam melakukan suatu prinsip kerja cerdas.

 

Mari kita lihat bersama beberapa kelebihan dan kekurangan dari cara kerja secara kolaborasi ini.

 

Kelebihan Working in Collaboration

Beberapa kelebihan dari melakukan pekerjaan secara kolaborasi antara lain:

1. Untuk pekerjaan berskala besar, maka pekerjaan akan menjadi lebih ringan dan pengerjaannya pun akan menjadi lebih efisien.

2. Akan lebih banyak ide yang muncul, dalam hal ini maka kemungkinan hasil pekerjaan menjadi lebih baik karena lebih banyak orang yang mengerjakan dengan kemunculan ide kreatif yang lebih banyak.

3. Tanggung jawab atas keberhasilan maupun kegagalan pekerjaan menjadi tanggung jawab bersama, sehingga secara beban mental saat kegagalan terjadi, tidaklah terlalu besar.

 

 

Kekurangan Working in Collaboration

Beberapa kekurangan dari melakukan pekerjaan secara kolaborasi antara lain:

1. Saat pengambilan keputusan, akan ada banyak pendapat dan ide yang perlu dipertimbangkan. Hal ini tentunya akan membutuhkan waktu yang lebih lama (jika dibandingkan dengan bekerja sendiri) untuk memutusakan ide mana yang akhirnya akan diambil atau dijalankan.

2. Bisa jadi kreatifitas individu akan menjadi tidak terlalu optimal untuk dikembangkan, karena tim akan fokus untuk mengembangkan ide yang sudah menjadi hasil kesepakatan.

3. Perlunya manajemen waktu dan sinkronisasi pengerjaan tugas, dimana tentunya disesuaikan dengan anggota tim, karena kerja tim lebih difokuskan pada penyelesaian pekerjaan secara bersama dan bukan lagi tergantung dari tiap individu.

 

Kelebihan dan kekurangan yang penulis sebutkan di atas tentunya tidak menjadi patokan dan tentunya masih ada beberapa kelebihan dan kekurangan yang bisa jadi kita temui saat kita melakukan proses bekerja secara kolaborasi. Dan itu tentunya akan kembali kepada masing-masing individu, sesuai dengan beban pekerjaan yang sedang diselesaikan dan juga sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

 

Saat kita membicarakan mengenai kerja cerdas yang dikaitkan dengan budaya bekerja secara kolaboratif, dan memasukkan itu dalam suatu konsep pendidikan, yang diharapkan adalah para pemuda Indonesia terbiasa dengan budaya kerja cerdas dan budaya bekerja kolaboratif tersebut.

Di masa depan, mereka tidak akan hanya mengandalkan diri mereka sendiri untuk meraih kesuksesan. Mereka akan memasuki dunia dimana semakin luas jejaring sosial mereka, maka akan semakin besar pula peluang mereka untuk mengembangkan dan membesarkan bisnis apapun yang sedang mereka jalani, hingga akhirnya peluang untuk mendapatkan kesuksesan pun akan menjadi semakin besar.

 

Jadi, saat pertanyaan perlukah kerja cerdas kita lakukan, maka kita tidak perlu ragu lagi untuk menjawab iya. Kerja cerdas bukan berarti kita menghindari kerja keras, namun justru kerja cerdas akan menjadikan kerja keras kita menjadi lebih bermakna dan hasil yang kita dapatkan pun akan menjadi lebih optimal.

 

 

Penguatan Kompetensi sosial emosional (KSE) dalam Program Sekolah Witama

Penguatan Kompetensi sosial emosional (KSE) dalam Program Sekolah Witama Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

 

Dunia pendidikan sering dikatakan sebagai dunia yang sangat kompleks dimana di dalamnya terdapat usaha-usaha dari praktisinya untuk menjadikan peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya. Dan seperti yang kita ketahui, potensi yang dimiliki oleh peserta didik sangatlah beraneka ragam. Keanekaragaman itulah yang kemudian menjadi fokus utama bagi para pendidik dan pengajar dalam mengoptimalkan hal-hal positif yang dimiliki oleh peserta didiknya. Kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, keterampilan merupakan beberapa hal yang menjadikan peserta didik nantinya mampu menjadi manusia yang bermanfaat bagi masyarakat. Oleh karena itu para pengajar dan pendidik selalu berusaha menyeimbangkan semua hal-hal positif yang ada pada peserta didik agar nantinya mereka benar-benar mampu menjadi anggota masyarakat yang bermanfaat bagi kebaikan lingkungannya. Sehubungan dengan penguatan dan pengembangan karakter, saat ini pemerintah sedang gencar mengenalkan konsep Kompetensi Sosial Emosional atau KSE melalui Program Guru Penggerak (PGP). Kompetensi Sosial Emosional (KSE) ini bisa kita artikan sebagai kemampuan individu untuk memahami dan mengelola emosi, mengembangkan hubungan yang positif dengan orang lain, serta mengambil keputusan yang tepat dan bertanggung jawab dalam berbagai situasi sosial.

Dalam KSE sendiri ada 5 unsur di dalamnya yang perlu dipahami khususnya oleh para pendidik, yakni antara lain: kesadaran diri, pengelolaan diri (manajemen diri), kesadaran diri, keterampilan sosial, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab.

Saat ini melalui PGP ini, pemerintah berusaha untuk membekali para pendidik untuk memiliki kemampuan dan keahlian dalam merancang pembelajaran dimana di dalamnya ada beberapa aktifitas yang mendukung pembentukan dan atau peningkatan KSE peserta didik.

Dalam artikel ini, penulis ingin mencoba melihat penguatan atau peningkatan KSE dari sudut pandang lain atau dari sudut pandang di luar kegiatan pembelajaran. Saat pemerintah gencar menyadarkan pendidik akan pentingnya memasukkan unsur KSE dalam pembelajaran, jangan sampai kita melupakan bahwa KSE juga bisa ditingkatkan dari kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah.

Di Sekolah Witama sendiri, peningkatan karakter positif peserta didik selalu menjadi salah satu fokus dari pelaksanaan program-program sekolah. Saat ini penulis akan memberi sedikit gambaran mengenai 2 program tahunan Sekolah Witama yang menunjukkan proses pendukungan yang sangat jelas terhadap usaha pengembangan atau penguatan KSE peserta didik. Kedua program tersebut adalah Talent Scout dan Road to Entrepreneurship (RTE). Di tahun ajaran 2022/2023 ini Talent Scout sudah diadakan pada bulan Februari 2023 yang lalu dan Road to Entrepreneurship (RTE) akan diadakan di awal bulan Mei 2023 nantinya.

Kedua kegiatan tahunan sekolah tersebut diadakan dari jenjang PGTK sampai dengan SMA yang dilaksanakan di 3 lokasi, yakni di Sekolah Witama jalan Tanjung Datuk, jalan Kampar dan jalan Srikandi. KSE dalam program Talent Scout Witama

Di program Talent Scout, masing-masing peserta didik diberi keleluasaan untuk menampilkan talent atau bakat yang dimilikinya. Saat pemberitahuan mengenai kegiatan ini mulai diberitahukan kepada peserta didik, mereka kemudian dengan aktif melakukan persiapan. Persiapan yang tentunya dilakukan di rentang waktu pembelajaran efektif menjadikan peserta didik belajar bagaimana mengelola waktu dengan baik dan mengetahui batasan kemampuan mereka sendiri. Ada kalanya mereka berlatih di luar jam sekolah atau bahkan disela-sela waktu istirahat mereka. Dengan pendampingan dari wali kelas dan atau guru dance (seni tari) atau guru musik, peserta didik melakukan persiapan dengan tidak menomorduakan aktivitas belajar mereka. Andaipun ada beberapa jam pelajaran yang mereka ambil untuk berlatih, para pendamping memastikan bahwa peserta didik mendapatkan izin berlatih dari guru bidang studi yang mana akan selalu kooperatif dan mendukung program sekolah ini dengan memberikan bantuan pendampingan pembelajaran sesuai yang dibutuhkan sang peserta didik. Kegiatan Talent Scout ini dilakukan secara individu dan juga secara berkelompok. Keterampilan sosial peserta didik dalam berinteraksi dan berkomunikasi baik dengan wali kelas, guru bidang studi atau pun di antara peserta didik itu sendiri terasah dengan sangat baik. Program Talent Scout ini pun terus dipertahankan untuk terus dilaksanakan satu kali dalam setahun mengingat program ini memang mendatangkan banyak sekali manfaat bagi peserta didik.

KSE dalam program Road to Entrepreneurship Witama Program Road to Entrepreneurship atau yang lebih sering disebut dengan RTE ini, merupakan program sekolah Witama dimana bertujuan untuk mempertajam instuisi bisnis peserta didik. Di dalam kegiatan ini peserta didik belajar untuk bertanggung jawab dalam kelompok dan mengkomunikasikan bisnis yang akan mereka jalani dengan rekan satu tim mereka. Dalam proses yang dilalui peserta didik saat menjalankan program ini, penguatan KSE yang tentunya akan mematangkan karakter positif peserta didik terus dikembangkan. Dari awal pemilihan anggota tim kerja, pembuatan proposal, komunikasi antara guru pendamping dengan peserta didik dan antar peserta didik itu sendiri, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan proses RTE yang menjadikan peserta didik praktik langsung dalam promosi, penjualan dan penghitungan hasil usaha menjadikan peserta didik memiliki pengalaman yang sangat berharga, khususnya dalam menjalankan sebuah bisnis secara sederhana dan dalam menjalin kerjasama dengan pihak lain. RTE membungkus kegiatan penunjang KSE dengan sangat baik dan oleh karena itu program ini bisa dipastikan menjadi salah satu program tahunan Sekolah Witama yang mendukung kematangan karakter peserta didik khususnya dalam hal bisnis atau usaha mandiri.

Selain kedua program tahunan di atas, Sekolah Witama memiliki banyak program unggulan yang tentunya mengedepankan misi pematangan, penguatan dan pengembangan kompetensi dan kualitas peserta didik. Sekolah Witama selalu siap untuk mendukung program-program pendidikan yang dicanangkan oleh pemerintah demi mewujudkan terbentuknya generasi-generasi muda bangsa yang cerdas dan berkarakter unggul. Usaha pengembangan karakter dan penguatan Kompetensi Sosial Emosional (KSE) akan selalu menjadi langkah awal yang sempurna dalam meraih visi pendidikan Indonesia, dan Sekolah Witama akan selalu siap menjadi salah satu pendukung kesuksesan dari program pengembangan dan penguatan pendidikan Indonesia.

LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN (LDK) SMA WITAMA DI LEMBAH HARAU KAB. LIMA PULUH KOTA PAYAKUMBUH - SUMATERA BARAT

Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) SMA WITama di lembah Harau Kab. Lima puluh Kota Payakumbuh - Sumatera Barat

Siswa-siswi SMA Witama melakukan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) di Lembah Harau Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat yang akan dilaksanakan pada tgl 16 s/d 18 Februari 2023. 👍👍

LDK ( Latihan Dasar Kepemimpinan)  merupakan pelatihan dasar tentang segala hal yang berkaitan dengan kepemimpinan. Pelatihan ini biasanya yang diberikan oleh Pengurus OSIS lama kepada calon Pengurus OSIS baru, baik untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama maupun Sekolah Menengah Atas.

Kegiatan LDK siswa SMA Witama Nasional Plus Pekanbaru dibimbing oleh para guru-guru profesional dan terlatih untuk mengembangkan dasar -dasar kepemimpinan pada diri siswa 🤗🤗

 

 #Sekolah Witama keren # Witama School luarbiasa

Pelajar SMA Witama dalam Profil Pelajar Pancasila Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

Pelajar SMA Witama dalam Profil Pelajar Pancasila

Oleh: Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd.

 

Saat ini pemerintah sedang terus menggaungkan dan menggalakkan Profil Pelajar Pancasila dalam setiap karakter putra-putri Indonesia. Hal ini tentunya didasarkan dari kesadaran bahwa pembinaan karakter memang merupakan salah satu hal penting yang nantinya bisa menyeimbangkan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan oleh para peserta didik. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni serta didukung oleh karakter yang baik dan unggul, putra-putri Indonesia diharapkan mampu membawa bangsa Indonesia kembali ke zaman keemasannya.

Pembinaan karakter ini juga menjadi salah satu prioritas utama dari sistem pembelajaran di SMA Witama Nasional Plus. Dengan Akreditasi berkategori Unggul (akreditasi A) dan program internasional (Bahasa Inggris dan Mandarin), SMA Witama terus berusaha menyajikan pembelajaran yang dikemas dalam kegiatan yang mendukung pembentukan karakter unggul para peserta didiknya.

Dalam profil pelajar Pancasila sendiri, kita mengenal 6 dimensi yang membangun para peserta didik hingga dia mampu menjadi pelajar yang kompeten dengan tetap memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Dimensi pertama adalah beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. SMA Witama juga menyadari pentingnya hal ini, dan oleh karena itu SMA Witama selalu mendukung setiap kegiatan keagamaan yang diadakan demi mempertebal keimanan beragama para peserta didiknya. Kegiatan Religion Club (RC) untuk semua agama juga rutin diadakan setiap hari Jumat sesuai agama peserta didik masing-masing. Pada saat peserta didik muslim putra menjalankan ibada sholat Jumat, peserta didik muslim putri dan yang beragama non-muslim, bergabung dengan pendampingan dari guru dan mendapatkan penguatan dalam kegiatan beragama. Diaharapkan dengan kegiatan ini, peserta didik memiliki kebiasaan baik untuk tetap mengingat dan mengutamakan beribadah selain kegiatan belajar yang dilakukannya.

Dimensi kedua adalah mandiri. Dalam dimensi ini peserta didik SMA Witama didampingi untuk terus mampu memahami kemampuan dirinya hingga mereka mampu melakukan pengembangan diri dan prestasi secara optimal dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya. Selain itu, SMA Witama selalu membuka kesempatan bagi peserta didiknya untuk selalu ikut andil dalam kegiatan internal dan eksternal sekolah di luar pembejaran di kelas.

Dimensi ketiga adalah bergotong royong. Gotong royong merupakan salah satu hal yang menonjol dari aktifitas yang dilakukan oleh peserta didik SMA Witama. Pembiasaan berkolaborasi dan peduli di antara semua warga sekolah, menjadikan peserta didik SMA Witama terbiasa untuk saling perduli, saling mendukung dan menyemangati serta saling berkolaborasi dalam setiap kegiatan. Selain pembiasaan pembuatan proyek pembelajaran dan diskusi kelas, peserta didik SMA Witama juga terus mengasah kemandiriannya dengan aktif mengikuti kegiatan sosial melalui wadah OSIS, Pramuka dan LEO (Leadership Experience Opportunity) serta beberapa kegiatan internal dan eksternal sekolah lainnya.

 

Dimensi Keempat adalah berkebinekaan global. Dalam dimensi ini, peserta didik diharapkan memiliki budaya positif dalam menunjukkan identitasnya sebagai pelajar Indonesia. Selain itu, mereka juga dibimbing untuk memiliki kecerdasan emosional yang baik, yang menjadikan mereka mampu menjalin hubungan interpersonal dan interkultural baik dalam berkomunikasi maupun dalam berkegiatan. Di SMA Witama sendiri, melalui program internasionalnya, sekolah mempersiapkan peserta didik untuk mampu menghadapi dunia global tanpa menyisihkan karakter Nasional mereka.

Dimensi kelima dan keenam adalah benalar kritis dan kreatif. Melalui kedua dimensi ini peserta didik SMA Witama dibimbing dan didampingi untuk selalu mampu mendapatkan, mengolah dan kemudian memproses setiap informasi dan gagasan yang dimilikinya. Pembiasaan untuk menganalisa, merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya menjadikan peserta didik SMA Witama selalu mampu menampilkan diri dengan baik dan optimal di setiap kegiatan yang dilakukannya. Banyak prestasi akademik dan non-akademik yang didapatkan yang menjadikan mereka terus maju bersemangat untuk terus memberikan yang terbaik bagi diri mereka sendiri, orangtua dan sekolah mereka.

 

Pada dasarnya keenam dimensi dalam profil pelajar Pancasila di atas tidak bisa dipisahkan satu sama lain dan saling mendukung dalam pencapaian karakter unggul peserta didik, karena itu proses pembelajaran dan seluruh program kegiatan yang dilajksanakan di SMA Witama selalu dilaksanakan berpedoman pada keenam dimensi ini. Integrasi profil pelajar Pancasila dalam muatan pembelajaran menjadi salah satu kekuatan yang menjadikan setiap pembelajaran yang terlaksana di SMA Witama menjadi bermakna dan terus mendukung pengembangan karakter baik peserta didiknya. Dengan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dikemas dalam konsep penumbuhan 6 dimensi profil pelajar Pancasila ini, diharapkan SMA Witama akan selalu menghasilkan dan meluluskan generasi-generasi bangsa yang siap menjadi tonggak kokoh dalam mengembangkan dan memajukan bangsa Indonesia.

 

 

Profil Penulis

 

Penulis yang bernama Sri Pudjiastuti, S.Pd., M.Pd. dan biasa dipanggil miss As ini berdomisili di Pekanbaru dan menjadi pengajar aktif di SMA Witama Nasional Plus dari tahun 2014 hingga sekarang. Penulis merupakan lulusan dari S1 FKIP Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Surakarta (2005) dan S2 di Pascasarjana Administrasi Pendidikan Universitas Riau (2017) serta pernah diamanahi sebagai Kepala Sekolah hingga Koordinator Bahasa Inggris di tempatnya mengabdi. Penulis yang pernah menjadi Juara I Guru Berprestasi Tingkat Provinsi Tahun 2021 ini, saat ini sedang aktif berbagi dengan menjadi Pengajar Praktik di Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 7 (2022) dan menjadi Narasumber di beberapa pelatihan daring di komunitas guru Nasional. Saat ini penulis masih terus berusaha mengembangkan diri dan terus berbagi di dunia Pendidikan, baginya prinsip “Never Stop Learning because Life Never Stops Teaching” membuatnya terus mau belajar agar mampu memberikan yang terbaik bagi generasi bangsa.

 

0 Comments

Closing PSMTI Riau Cup

closing ceremony psmti riau cup 2022

Minggu 25 September 2022. 4 hari sudah event PSMTI Riau cup berlangsung. semua cabang perlombaan berlangsung lancar tanpa ada halangan apapun. semua tim basketball bermain dengan maksimal dan hanya 1 tim yang akan menjadi juara. begitu pula dengan dance competition, semua peserta menampilkan dance terbaik mereka dan hanya 1 yang akan menjadi juara. pada basketball 3on3, SMA Witama berhasil meraih juara kedua. semoga prestasi ini dapat terus meningkat. closing ceremony dimulai dari penampilan dari WS band yang merupakan band dari Witama School Srikandi dengan membawa lagu "hanya di witama" terdiri dari 6 personel mulai dari tingkat sd smp dan juga sma. tidak hanya itu, penampilan tari tardisional kreasi juga turut memeriahkan closing ceremony pada PDMTI Riau cup 2022.

Opening PSMTI CUP

opening psmti riau cup di witama school srikandi

Kamis, 22 September 2022. PSMTI Riau cup kembali hadir dengan membawa lomba basketball 3 on 3 dan dance competition. event ini berlangsung di Witama School Srikandi dimulai dari hari kamis hingga minggu. opening ini menampilkan beberapa penampilan dari siswa siswi witama school srikandi. selain perlombaa, ada juga tenda stand bazar yang berisikan makanan dan juga minuman. opening PSMTI Riau cup ini berlangsung meriah, didukung juga dengan cuaca yang bersahabat ditengah musim penghujan yang tidak menentu.

Tari persembahan merupakan salah satu penampilan yang disuguhkan dalam opening kali ini. personel tari persembahan ini dimulai dari smp dan sma witama. tari persembahan memang selalu ada didalam pembukaan dalam acara apapun di provinsi riau. tari persembahan merupakan simbol selamat datang bagi para seluruh hadirin dan tamu undangan. membawa tepak berisikan sirih dan kawan-kawannya, penari persembahan sukses membawakan tariannya dengan baik, serta ikut dalam rangka melestarikan warisan budaya melayu riau.

0 Comments

Contact Us



Witama Tanjung Datuk (SD - SMP - SMA)

Jl. Tanjung Datuk No. 339

Telp & WhatsApp: 082388233377

 

Witama Kampar (PG - TK)

Jl. Kampar (Simpang Kuantan VII) No. 189 

Telp & WhatsApp: 082300000889

 

Witama Srikandi (PG-TK-SD-SMP-SMA)

Jl. Srikandi No. 108

Telp & WhatsApp: 082383121333


Facebook: Witama School

Instagram: sekolahwitama

Youtube: Witama School Official


Accreditation

Partnership